Bagaimanakah guru yang professional
itu?
1.
Guru harus menguasai bahan pelajaran.
Guru
yang profesional mutlak harus menguasai bahan yang akan diajarkannya. Sungguh
ironis jika terjadi siswa lebih dahulu mengetahui tentang sesuatu daripada
guru. Memang guru tidak mungkin serba tahu, tetapi setiap guru dituntut untuk
memiliki pengetahuan umum yang luas dan mendalami keahliannya atau mata
pelajaran yang menjadi tanggung jawabnya. Penguasaan guru akan bahan pelajaran sangat berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa. Makin tinggi penguasaan bahan oleh guru makin
tinggi pula hasil belajar yang dicapai siswa.
2.
Guru memerlukan persiapan professional yang lama (bandingkan
dengan pekerjaan yang memerlukan latihan umum belaka)
Anggota
kelompok guru dan yang yang berwenang di departemen pendidikan berpendapat
bahwa persiapan professional yang cukup lama amat perlu untuk mendidik guru
yang berwenang. Konsep ini menjelaskan keharusan memenuhi kurikulum perguruan
tinggi, yang terdiri dari pendidikan umum, professional, dan khusus,
sekurang-kurangnya empat tahun bagi guru pemula (S1)
3.
Memiliki kadar pengetahuan yang maju di mata pelajaran
spesialisasinya.
Guru
yang pengetahuannya sudah maju menghasilkan siswa yang nilainya lebih bagus
dalam tes standar. Guru yang menguasai wilayah mata pelajarannya, lebih siap
menjawab pertanyaan-pertanyan siswa dan menjelasakan konsep secara lebih baik.
Tidak gugup dan penjelasannya tidak membingungkan.
4.
Mampu melakukan sesuatu pekerjaan tertentu secara rasional.
Dalam
arti, ia harus memiliki visi dan misi yang jelas mengapa ia melakukan apa yang
dilakukannya berdasarkan analisis kritis dan pertimbangan logis dalam membuat
pilihan dan mengambil keputusan tentang apa yang dikerjakannya. “He is fully
aware of why he is doing what he is doing.”
5.
Berpengalaman mengajar (paling sedikit tiga tahun).
Guru
yang berpengalaman cenderung tahu lebih baik apa aktivitas dan praktik mengajar
yang harus dipakai saat mengajarkan konsep-konsep tertentu. Dia juga lebih
mampu mengindividualisir pelajaran agar cocok dengan kebutuhan setiap siswa.
6.
Seorang guru profesional harus bisa mengelola dirinya
sendiri dalam tugas sehari-hari.
Profesionalisasi guru merupakan salah satu proses pergerakan dari ketidak
tahuan menjadi tahu. Jika guru mampu mengelola dirinya sendiri maka diapun
mampu mengelola orang lain demikian juga sebaliknya. Guru yang bisa mengelola
dirinya sendiri maka dia akan mampu mengembangkan kemampuan yang dimilikinya.
Seorang profesional adalah jika dia mempunyai kemampuan dan motivasi. Seseorang
akan bekerja profesional jika memiliki kemampuan kerja yang tinggi serta
kesungguhan hati untuk mengerjakan dangan baik. Guru akan bekerja profesional
jika dia memiliki kemampuaan tinggi atau motivasi tinggi. Pernyataan yang
sangat tepat apabila seseorang dengan kemampuan yang tinggi namun tidak
disertai dengan motivasi yang tinggi maka tidak akan ada hasilnya.
7.
Memiliki daya (motivasi) dan citra (aaspirasi) unggulan
dalam melakukan tugas mengajarnya.
Ia
bukan sekadar puas dengan memadai persyaratan minimal, melainkan berusaha
mencapai yang sebaik mungkin (profesiencies). “He is doing the best with a high
achievement motivation.”
8.
Seorang guru professional harus bisa merencanakan proses
belajar mengajar.
Untuk
dapat membuat perencanaan belajar mengajar, guru terlebih dahulu harus
mengetahui arti dan tujuan perencanaan tersebut. dalam kegiatan tersebut secara
terperinci harus jelas kemana siswa itu akan dibawa (tujuan), apa yang harus ia
pelajari (isi bahan pelajaran), bagaimana cara ia mempelajarinya (metode dan teknik), dan bagaimana kita
mengetahui bahwa siswa telah mencapainya (penilaian). Tujuan program atau
perencanaan belajar mengajar tidak lain sebagai pedoman bagi guru dalam
melaksanakan praktik atau tindakan mengajar. Dengan demikian, apa yang
dilakukan guru pada waktu mengajar di muka kelas semestinya bersumber kepada
program yang telah disusun sebelumnya. Jelas, bahwa membuat program belajar
mengajar sesudah mengajar adalah keliru sebab perencanaan selalu mendahului
pelaksanaan.
9.
Guru yang professional adalah guru yang dapat melakukan
tugas mengajarnya dengan baik.
Dalam
mengajar diperlukan keterampilan yang dibutuhkan untuk kelancaran proses
belajar mengajar secara efektif dan efisien. Keterampilan guru dalam proses
belajar mengajar antara lain : (a) keterampilan membuka dan menutup pelajaran,
(b) keterampilan menjelaskan, (c) keterampilan bertanya, (d) keterampilan
memeberi penguatan, (e) keterampilan menggunakan media pembelajaran, (f)
keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil, (g) keterampilan mengelola
kelas, (h) keterampilan mengadakan variasi, (i) keterampilan mengajar
perorangan dan kelompok kecil.
10. Tabel 1
Perbandingan
Sikap Guru Professional dan Amatir
No.
|
PROFESIONAL
|
AMATIR
|
1.
|
Guru memandang tugas sebagai
bagian dari ibadah
|
Guru memandang tugas semata-mata
bekerja
|
2.
|
Guru memandang profesi guru adalah
mulia dan terhormat
|
Guru memandang profesi guru biasa
saja
|
3.
|
Guru menganggap kerja itu adalah
amanah
|
Guru memandang kerja itu hanya
mmencari nafkah
|
4.
|
Guru memandang profesi guru
sebagai panggilan jiwa
|
Guru memandang profesi guru
sebagai keterpaksaan
|
5.
|
Guru menganggap kerja itu nikmat
dan menyenangkan
|
Guru memandang kerja itu beban dan
membosankan
|
6.
|
Guru menganggap kerja itu sebagai
bentuk pengabdian
|
Guru memandang kerja itu murni
mencari penghasilan
|
7.
|
Guru memiliki rasa/ruhul jihad
dalam mengajarnya
|
Guru mengajar sekadar menggugurkan
kewajiban
|
8.
|
Guru mempelajari setiap aspek dari
tugasnya
|
Guru amatir mengabaikan untuk mempelajari
tugasnya
|
9.
|
Guru akan secara cermat menemukan
apa yang diperlukan dan diinginkan
|
Guru amatir menganggap sudah
merasa cukup apa yang diperlukan dan dinginkan
|
10.
|
Guru memandang, berbicara, dan
berbusana secara sopan dan elegan
|
Guru amatir berpenampilan dan
berbicara semaunya
|
11.
|
Guru akan menjaga lingkungan
kerjanya selalu rapi dan teratur
|
Guru amatir tidak memerhatikan
lingkungan kerjanya
|
12.
|
Guru bekerja secara jelas dan
terarah
|
Guru amatir bekerja secara tidak
menentu dan tidak teratur
|
13.
|
Guru tidak membiarkan terjadi
kesalahan
|
Guru amatir mengabaikan atau
menyembunyikan kesalahan
|
14.
|
Guru berani terjun kepada
tugas-tugas yang sulit
|
Guru amatir menghindari pekerjaan
yang dianggap sulit
|
15.
|
Guru akan mengerjakan tugas
secepat mungkin
|
Guru amatir akan membiarkan
pekerjannya terbengkalai
|
16.
|
Guru akan senantiasa terarah dan
optimistik
|
Guru amatir bertindak tidak
terarah dan optimistic
|
17.
|
Guru akan memanfaatkan dana secara
cermat
|
Guru amatir akan menggunakan dana
tidak menentu
|
18.
|
Guru bersedia menghadapi masalah
orang lain
|
Guru amatir menghindari masalah
orang lain
|
19.
|
Guru menggunakan nada emosional
yang lebih tinggi seperti antusias, gembiraa, penuh minat, bergairah
|
Guru amatir menggunakan nada
emosional rendah seperti marah, sikap permusuhan, ketakutan, penyesalan
|
20.
|
Guru akan bekerja sehinggs sasaran
tercapai
|
Guru amatir akan berbuat tanpa
memedulikan ketercapaian sasaran
|
21.
|
Guru menghasilkan sesuatu melebihi
dari yang diharapkan
|
Guru amatir menghasilkan sekadar
memenuhi persyaratan
|
22.
|
Guru menghasilkan sesuatu produk
atau pelayanan bermutu
|
Guru amatir menghasilkan produk
atau pelayanan dengan mutu rendah
|
23.
|
Guru mempunyai janji untuk masa
depan
|
Guru amatir tidak memiliki masa
depan yang jelas
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar