Manajemen Sekolah
Manajemen yang dilaksanakan di sekolah
adalah manajemen pendidikan. Manajemen pendidikan adalah
proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha
pendidikan agar mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Dalam hal ini,
manajemen pendidikan mengatur agar seluruh potensi sekolah berfungsi secara
optimal dalam mendukung tercapainya tujuan sekolah. Sebagai top leader maka
kepala sekolah menjadi orang yang mengatur agar guru-guru dan staf lain bekerja
secara optimal dengan mendayagunakan sarana/prasarana yang dimiliki serta
potensi masyarakat demi mendukung ketercapaian tujuan sekolah.
·
Planning,
Dalam rangka mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien, aktivitas
manajemen pertama yang harus difungsikan sepenuhnya pada setiap organisasi
adalah kegiatan perencanaan. Perencanaan merupakan tindakan awal dalam
aktivitas manajerial pada setiap organisasi. Karena itu, perencanaan akan
menentukan adanya perbedaan kinerja (perforemance ) satu organisasi dengan organisasi
lain dalam pelaksanaan rencana untuk mencapai tujuan. Dalam hal ini kepala
sekolah bisa menetapkan rencana apa yang harus dilaksanakan sekolah untuk
menyelesaikan program-program yang telah dibuat. Fase pertama perlu ditetapkan : “ Apa, kapan
dan bagaimana” pekerjaan harus dilakukan. Dalam fase ini disebut “Perencanaan”
(Planning). Hal sama dikemukakan pula oleh T. Hani Handoko (1995) bahwa
terdapat empat tahap dalam perencanaan, yaitu :
a.
Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan;
b.
Merumuskan keadaan saat ini;
c.
Mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan;
d.
Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan
·
Organizing,
organizing dimaksudkan mengelompokkan kegiatan yang diperlukan yakni penetapan
susunan organisasi serta tugas dan fungsi-fungsi dari setiap unit yang ada
dalam organisasi serta menetapkan kedudukan dan sifat hubungan antara
masing-masing unit tersebut. Pengorganisasian dapat pula dirumuskan sebagai
keseluruhan aktivitas manajemen dalam mengelompokan orang-orang serta penetapan
tugas, fungsi, wewenang, serta tanggungjawab masing-masing dengan tujuan
terciptanya aktifitas yang berdaya guna dan berhasil guna dalam mencapai tujuan
yang telah ditentukan terlebih dahulu. Dalam hal ini kepala sekolah bisa mendistribusikan
atau mengalokasikan tugas-tugas pada orang-orang yang diberi kewenangan yang
dituangkan dalam SK.Tugas, Kepala Sekolah mendelegasikan kekuasaan dan
menetapkan hubungan kerja antara anggota kelompok kerja dengan delegir. Fase ini disebut “Pengorganisasian”
(Organizing).
·
Actuating
or Leading, Istilah leading yang merupakan salah satu fungsi manajemen yang
dikemukan oleh Loius A. Allen yang dirumuskannya sebagai pekerjaan yang
dilakukan oleh seorang manajer yang menyebabkan orang lain bertindak. Leading
meliputi 5 macam kegiatan yakni mengambil keputusan, mengadakan komunikasi agar
ada saling pengertian antara atasan dengan bawahan, memberi semangat,
inspirasi, dan mendorong kepada bawahan supaya mereka bertindak, memilih
orang-orang yang menjadi anggota kelompoknya serta memperbaiki pengetahuan dan
sikap-sikap bawahan agar mereka terampil dalam usaha mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Kepala Sekolah dapat menggunakan sarana-sarana, seperti komunikasi,
pemberian instruksi, saran, teguran, pujian, sehingga para pelaku tenaga
kependidikan tergerak untuk melaksanakan tugas yang telah diemban dengan secara
ikhlas dan dengan kerjasama yang baik sebagai partner kerja kepala sekolah.
Kegiatan ini menyebabkan kegiatan
operasional sekolah menjadi bergerak dan berjalan. Fase ini lazim disebut
“Penggerakkan” (Actuating).
·
Controlling,
pengawasan merupakan suatu kegiatan yang berusaha untuk mengendalikan agar
pelaksanaan dapat berjalan sesuai dengan rencana dan memastikan apakah tujuan
organisasi tercapai. Apabila terjadi penyimpangan di mana letak penyimpangan
itu dan bagaimana pula tindakan yang diperlukan untuk mengatasinya. Pada saat
kegiatan sekolah sedang bergerak atau berjalan, kepala sekolah harus selalu
mengadakan pengawasan atau pengendalian
agar gerakkan atau jalannya kegiatan operasional sekolah sesuai dengan
planning yang telah digariskan. Fase ini disebut “Pengawasan atau
Pengendalian” (Controlling).
http://arthabernarda.blogspot.com/2013/01/manajerial-kepemimpinan-kepala-sekolah.html
Manajemen Perusahaan
Fungsi
manajemen perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian
(pengawasan) merupakan kekuatan para pemimpin dalam melaksanakan fungsi
manajerial organisasi. Jika seorang pemimpin mampu secara baik merencanakan,
melaksanakan dan mengendalikan organisasi serta segala sumber daya yang ada
didalamnya, maka tujuan dari organisasi akan dengan mudah tercapai. Dan
pemimpin tersebut akan menjadi pemimpin yang seutuhnya karena bukan saja hanya
mampu menciptakan misi/ visi organisasi, namun juga berhasil menjalankan
aktivitas manajerial dalam kehidupan berorganisasi.
·
Planning,
Merupakan kegiatan yang berkaitan dengan pemilihan alternatif-alternatif,
kebijaksanaan-kebijaksanaan, prosedur-prosedur, dan program-program sebagai
bentuk usaha untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai. Dalam melaksanakan
perencanaan ada kegiatan yang harus dilakukan, yaitu melakukan prakiraan
(rencana) kegiatan organisasi dan penganggaran (budgeting). Prakiraan
berfungsi untuk menentukan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan kedepan oleh
organisasi sebagai upaya mencapai tujuan organisasi. Dalam melakukan prakiraan,
haruslah selalu memperhatikan tujuan organisasi, sumber daya organisasi dan
juga melakukan suatu analisis organisasi untuk mengetahui potensi internal dan
eksternal. Setelah merencanakan aktivitas organisasi secara sistematis dan
terukur, maka perlu juga melakukan perencanaan penganggaran untuk pelaksanaan
kegiatan. Prinsip dalam melakukan perencanaan penganggaran,adalah mengunakan
segala sumber daya keuangan secara efesien dan se-efektif mungkin. Hal ini
perlu direncanakan secara serius, agar organisasi tidak melakukan pemborosan,
keuangan, selain itu sekaligus juga melihat sumber-sumber daya keuangan yang
bisa diperoleh dari luar organisasi. Langkah-langkah dalam membuat perencanaan : Analisis situasi & identifikasi masalah, menentukan
skala prioritas, menentukan tujuan program, menyusun rencana kerja operasional
(termasuk didalamnya menyusun anggaran).
·
Organizing, Dalam
pengorganisasian kegiatan yang dilakukan yakni staffing (penempatan
staf) dan pemaduan segala sumber daya organisasi. Staffing sangat
penting dalam pengorganisasian. Dengan penempatan orang yang tepat pada tempat
yang tepat dalam organisasi, maka kelangsungan aktivitas organisasi tersebut
akan terjamin. Fungsi pemimpin disini adalah mampu menempatkan the right man
in the right place. Pemimpin harus mampu melihat potensi-potensi SDM yang
berkualitas dan bertanggung jawab untuk melaksanakan aktivitas roda organisasi.
Setelah menempatkan orang yang tepat untuk tugas tertentu, maka perlu juga
mengkoordinasikan dan memadukan seluruh potensi SDM tersebut agar bekerja
secara sinergis untuk mencapai tujuan organisasi.
·
Actuating, Inti dari Actuating
adalah menggerakkan semua anggota kelompok untuk bekerja agar mencapai
tujuan organisasi. Dalam memimpin ada kegiatan direction (perintah) dan
motivasi. Dalam pelaksanaannya direction (perintah) seringkali dilakukan
bersamaan dengan controlling. Jika perintah yang disampaikan pemimpin
sesuai dengan kemauan dan kemampuan dari staff, maka staff pun akan termotivasi
untuk memberdayakan potensinya dalam melaksanakan kegiatan organisasi.
Sedangkan motivasi dapat dilakukan dengan cara mejadikan staff sebagai rekan
kerja, serta memberikan reward (penghargaan) apabila staff bekerja
secara baik. Pekerjaan
memimpin meliputi lima kegiatan yaitu
: Mengambil keputusan, Mengadakan komunikasi agar ada saling pengertian antara
pemimpin dan bawahan, Memberi semangat, inspirasi, dan dorongan kepada bawahan
supaya mereka bertindak, Memilih orang-orang yang menjadi anggota kelompoknya
secara tepat, Memperbaiki pengetahuan dan sikap-sikap bawahan agar mereka
terampil dalam usaha mencapai tujuan yang ditetapkan.
·
Controlling, Merupakan
pengendalian semua kegiatan dari proses perencanaan, pengorganisasian dan
pelaksanaan, apakah semua kegiatan tersebut memberikan hasil yang efektif
dan efisien serta bernilai guna dan berhasil guna. Inti dari controlling adalah
proses memastikan pelaksanaan agar sesuai dengan rencana. Kegiatan-kegiatan
yang juga termasuk dalam kegiatan controlling termasuk adalah
evaluasi dan pelaporan. Controlling akan mengarahkan seluruh potensi organisasi yang terlibat
agar tidak melakukan penyimpangan dalam pencapaian tujuan. Untuk itu controlling
haruslah dilakukan secara bertanggung jawab dan dengan standar organisasi,
sehingga pelaku-pelaku organisasi tetap bekerja secara maksimal dan fokus pada
pencapaian tujuan organisasi.